infojatengupdate.com, Semarang – Sebagian masyarakat Indonesia masih mempercayai dunia perdukunan. Bagi mereka, dukun adalah tempat mengadu atas berbagai persoalan hidup, mulai dari ekonomi, perjodohan, karir, hingga hal-hal lainnya.
Bahkan, ada pula yang meminta bantuan dukun untuk menjatuhkan lawannya dengan ilmu santet. Santet merupakan praktik ilmu hitam yang bertujuan menyakiti seseorang secara gaib. Biasanya, santet melibatkan benda-benda mistis, mantra, atau kekuatan supranatural untuk mengirimkan energi negatif kepada korban.
Secara tradisional, santet dianggap sebagai bentuk balas dendam atau persaingan yang dilakukan secara tidak kasat mata. Namun, dalam pandangan ilmiah, fenomena ini sering dianggap sebagai efek psikologis atau sugesti, dengan banyak kasus yang dapat dijelaskan melalui gangguan fisik atau medis.
Film Horor ‘Santet Segoro Pitu’, Diangkat dari Kisah Nyata
Berbicara soal santet, ada film horor terbaru yang mengangkat kisah sebuah keluarga yang mengalami teror santet mengerikan. Film ini berjudul ‘Santet Segoro Pitu’.
Kabarnya, film ini diadaptasi dari kisah nyata yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah, pada tahun 1983. Film ini mengisahkan tentang ilmu santet tingkat tinggi yang berasal dari luar Jawa, dikenal dengan sebutan Santet Segoro Pitu.
Santet ini konon dianggap sebagai ilmu hitam paling ampuh, yang menggunakan jin dari tujuh lautan dan tidak memiliki tandingan.
Kisah Nyata di Balik ‘Santet Segoro Pitu’
‘Santet Segoro Pitu’ mengangkat kisah nyata yang terjadi di Semarang pada tahun 1983, terkait dengan persaingan dagang yang berujung pada teror santet.
Cerita bermula dari seorang remaja bernama Ardi, yang sejak kecil memiliki indra keenam. Ia merasa tidak nyaman dengan kemampuannya itu dan sebisa mungkin menghindari tempat-tempat yang dianggap penuh dengan energi negatif, seperti pasar.
Ayah Ardi, Sucipto, memiliki toko yang cukup ramai di pasar. Suatu hari, ia menemukan bungkusan hitam misterius di depan tokonya. Ketika bungkusan itu dibuka, isinya adalah tengkorak monyet dan beberapa benda mistis lainnya.
Sejak kejadian itu, keluarganya mulai mengalami gangguan aneh. Sucipto bahkan mendengar suara-suara menyeramkan dari suku pedalaman.
Tak lama setelahnya, anggota keluarganya, termasuk Sucipto, Marni, dan Arif, jatuh sakit tanpa sebab yang jelas.
Suatu hari, saat sedang makan bersama, Sucipto tiba-tiba muntah cairan merah yang dipenuhi belatung. Kejadian ini membuat seluruh keluarganya panik. Istrinya pun mengalami sakit perut luar biasa hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Santet Segoro Pitu dan Ritual Penyembuhan
Ardi semakin yakin bahwa keluarganya terkena Santet Segoro Pitu. Mereka akhirnya mencari bantuan dari seorang orang pintar yang memberi tahu bahwa santet ini adalah ilmu hitam paling mematikan dari luar Jawa.
Orang pintar itu memperingatkan agar tidak menyentuh bungkusan hitam yang mereka temukan. Namun, peringatan itu dilanggar oleh Arif, adik Ardi, yang malah mengambil bungkusan tersebut.
Tak lama kemudian, Arif mengeluarkan cairan merah dari tubuhnya. Ardi mulai curiga bahwa pamannya lah yang mengirimkan santet karena iri dengan kesuksesan toko ayahnya. Namun, ketika Ardi mencoba menghadapi pamannya, ia justru mendapat fakta mengejutkan: ayahnya lah yang memulai konflik ini.
Untuk menghentikan teror santet ini, mereka harus melakukan ritual menggunakan air dari tujuh titik pantai. Ardi dan keluarganya kemudian berusaha mengumpulkan air dari tujuh lautan, meski harus menghadapi berbagai kejadian menyeramkan.
Kunjungi Website infojatengupdate.com