Jakarta, infojatengupdate.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa pucuk pimpinan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) tidak akan diisi oleh ‘orang titipan’. Ia menekankan bahwa pengelolaan dana investasi di Danantara akan berjalan secara profesional.
Luhut menekankan bahwa pengelolaan dana investasi di Danantara akan dilakukan secara profesional.

“Ini tidak akan dikelola oleh seseorang yang direkomendasikan oleh pihak tertentu,” ujar Luhut dalam acara Economic Outlook 2025 di SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025). “Itu tidak akan terjadi, karena ini dijalankan oleh profesional.”
Sementara itu, dua nama yang dikabarkan masuk dalam jajaran petinggi Danantara adalah Pandu Patria Sjahrir dan Rosan Perkasa Roeslani.
Sebelumnya, laporan “Di Balik Pergantian Bos Danantara: Benarkah Muliaman Hadad Tersingkir?” menyebut bahwa Pandu Sjahrir dan Rosan Roeslani menjadi kandidat kuat pimpinan Danantara.
Selain itu, nama Pandu Sjahrir, yang merupakan keponakan Luhut, sempat disebut oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menteri PKP) Maruarar Sirait dalam konferensi pers di Gedung Bank Indonesia pada Selasa malam (11/2/2025). Maruarar memperkenalkan Pandu sebagai perwakilan dari Danantara.
Di sisi lain, Rosan Roeslani juga dikabarkan akan menduduki posisi pimpinan. Setidaknya empat pejabat pemerintah menyebut bahwa Rosan, yang kini menjabat sebagai Menteri Investasi, akan menggantikan Muliaman Hadad sebagai Kepala Danantara.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan bahwa peluncuran Badan Pengelola Investasi Danantara akan dilakukan pada Senin, 24 Februari 2025. Danantara akan berperan sebagai superholding perusahaan dan kendaraan investasi pemerintah.
Menurut Prabowo, Indonesia siap meluncurkan sovereign wealth fund baru, Danantara, yang diperkirakan akan mengelola aset senilai US$ 900 miliar atau setara dengan Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350).
“Danantara, yang akan diluncurkan pada 24 Februari bulan ini, akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek berdampak tinggi. Sektor prioritasnya meliputi energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, serta produksi pangan,” ujar Prabowo dalam World Government Summit 2025, seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (14/2/2025).
Baca berita terkini lainnya hanya di infojatengupdate.com!