infojatengupdate.com — Polemik seputar pelaksanaan drawing Liga 4 Nasional 2025 memanas setelah PSSI menyatakan ketidakpuasan terhadap proses pengundian yang dinilai tidak profesional dan tidak transparan.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, angkat suara tegas: “Jangan main-main dengan sepak bola Indonesia!”
Permasalahan bermula saat sebuah video proses pengundian Liga 4 beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat petugas membuka kertas undian di bawah meja, yang memunculkan dugaan kuat adanya manipulasi hasil drawing.
Hal ini langsung menuai kecaman, baik dari suporter maupun pengamat sepak bola. Banyak yang menilai proses tersebut mencederai semangat fair play dan merusak kepercayaan publik terhadap sistem kompetisi.
PSSI Minta Diulang, Erick Thohir Soroti Integritas

Merespons situasi tersebut, PSSI secara resmi meminta pengundian ulang Liga 4 Nasional. Erick Thohir dalam pernyataannya menegaskan bahwa integritas adalah nilai utama dalam olahraga, termasuk di level akar rumput seperti Liga 4.
“Kita tidak bisa main-main dalam membangun sepak bola yang bersih. Ini mencederai semangat sportivitas. PSSI akan evaluasi penuh dan pastikan proses ulang berlangsung adil dan transparan,” tegas Erick.
Evaluasi Penyelenggara dan Penegasan Standar Kompetisi
PSSI juga memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pihak penyelenggara drawing. Langkah ini diambil agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, terutama di tengah upaya reformasi menyeluruh yang sedang digalakkan federasi.
Tentang Liga 4 Nasional 2025
Liga 4 musim ini memasuki putaran nasional dengan format kompetisi yang melibatkan:
- 64 tim dari seluruh Indonesia
- Dibagi ke dalam 16 grup (masing-masing berisi 4 tim)
- Jadwal putaran nasional: 21 April – 27 Mei 2025
Liga 4 sendiri merupakan jenjang penting dalam sistem pembinaan sepak bola nasional, sekaligus pintu masuk menuju level profesional.
Kontroversi ini menjadi pengingat bahwa transparansi dan profesionalisme tidak boleh ditawar dalam dunia olahraga. Langkah PSSI meminta drawing diulang dinilai tepat demi menjaga marwah kompetisi yang adil dan berintegritas.