infojatengupdate.com – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi meluncurkan layanan deteksi dini kanker gratis yang berlaku di seluruh 514 kabupaten dan kota di Indonesia mulai April 2025.
Program ini difokuskan pada skrining kanker serviks, kanker payudara, dan kanker kolorektal, tiga jenis kanker penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Fokus pada Pencegahan Dini
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk menekan angka kematian akibat kanker, yang selama ini baru terdeteksi pada stadium lanjut.
“Kanker bisa dicegah dan disembuhkan jika diketahui sejak awal. Karena itu, kita ubah dari pengobatan jadi pencegahan,” tegasnya.
Jenis Skrining yang Tersedia
- Kanker Serviks: Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) dan HPV DNA test
- Kanker Payudara: Pemeriksaan SADANIS (Periksa Payudara Klinis)
- Kanker Kolorektal: Pemeriksaan Tes Darah Samar (FOBT)
Semua layanan ini tersedia secara gratis di puskesmas dan RSUD yang sudah ditunjuk, khusus untuk peserta BPJS aktif.
Target Skrining Nasional
Kemenkes menargetkan setidaknya 70% perempuan usia 30–50 tahun menjalani deteksi dini kanker serviks dan payudara hingga akhir 2025. Sementara skrining kanker kolorektal ditargetkan menjangkau 5 juta penduduk usia 50 tahun ke atas.
Lokasi Prioritas
Daerah dengan kasus kanker tertinggi menjadi prioritas, antara lain:
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- Jawa Barat
- Yogyakarta
- Sumatera Utara
- Kalimantan Selatan
Bagaimana Cara Mendaftar?
- Cukup bawa KTP & kartu BPJS ke puskesmas/RS rujukan
- Petugas akan menjadwalkan skrining sesuai usia dan jenis kelamin
- Hasil pemeriksaan akan diberitahukan langsung atau via aplikasi SatuSehat
Penutup
Dengan deteksi dini, potensi kesembuhan kanker bisa meningkat hingga 90%. Program ini diharapkan dapat menekan angka kematian dan beban biaya kesehatan nasional.
Warga diimbau aktif memanfaatkan fasilitas gratis ini sebelum gejala muncul.