infojatengupdate.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali melonjak tajam di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, per April 2025 tercatat lebih dari 7.500 kasus DBD, dengan 29 di antaranya meninggal dunia.
Lima kabupaten/kota ditetapkan sebagai zona merah DBD, yaitu:
- Kota Semarang
- Kabupaten Banyumas
- Kabupaten Jepara
- Kabupaten Klaten
- Kota Surakarta
Penyebab Lonjakan Kasus
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jateng, lonjakan kasus DBD dipicu oleh:
- Perubahan iklim ekstrem
- Curah hujan tinggi memicu perkembangbiakan nyamuk
- Kurangnya fogging dan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
- Rendahnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan
Langkah Pencegahan yang Disarankan
Kementerian Kesehatan kembali menggaungkan gerakan 3M Plus:
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup rapat tempat penyimpanan air
- Mendaur ulang barang bekas
- Plus: Pakai lotion anti nyamuk, tidur pakai kelambu, tanam tanaman pengusir nyamuk (serai, lavender)
“Kami minta seluruh puskesmas proaktif lakukan fogging dan edukasi warga soal 3M Plus,” ujar dr. Maxi Rondonuwu, Dirjen P2P Kemenkes.
Baca Juga : Studi Terbaru: Pola Makan Rendah Karbo Efektif Cegah Diabetes Tipe 2 pada Remaja
Tanda-Tanda DBD yang Harus Diwaspadai
- Demam tinggi mendadak
- Nyeri otot dan sendi
- Bintik merah di kulit
- Mual dan muntah
- Perdarahan ringan dari gusi atau hidung
Jika gejala muncul, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan trombosit.
Kesiapan Fasilitas Kesehatan
Dinkes Jateng menyatakan semua rumah sakit dan puskesmas siaga 24 jam. Pemerintah juga telah menambah stok cairan infus dan alat tes cepat dengue (NS1) di zona merah.
Penutup
Masyarakat diminta tidak menunggu fogging dari pemerintah. Cegah DBD bisa dimulai dari rumah dengan 3M Plus. Terutama di musim hujan seperti sekarang, kesadaran menjaga lingkungan bersih adalah kunci utama.